Oleh: Sandi Iswahyudi, Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
SEMUA orang bisa bicara. Tapi, apakah yang dibicarakannya
itu bisa memengaruhi orang lain?
Ucapan mengusik itu disampaikan Awal Muhammad, GM Indonesia
Medika saat mengisi Training Public Speaking, Sabtu (18/4), di kantor Indonesia
Media di Malang.
Menurut pria yang diganjar perhargaan People’s Choice Award
dari Universitas California Berkeley (Haas School of Business) di Amerika
Serikat, awal April lalu itu, kemampuan berbicara ini sungguh harus dikuasasi
para pejuang lingkungan.
Itulah kenapa sebagai aktivis sampah, bukan sekadar ahli
mengelola, tapi juga harus ahli bicara dari hati ke hati untuk menyadarkan
serta menanamkan kepada masyarakat bahwa sampah itu berlian.
Hanya dengan menyetorkan sampah, masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan, ucap Awal mencoba 'membakar' semangat 12 relawan sampah.
Menurut Awal, setidaknya ada 15 jurus menjadi pembicara
andal yang harus dikuasai relawan sampah. Yakni:
1. Biasakan bicara di
depan cermin setiap harinya. Hal ini membuat terbiasa berbicara di depan orang.
2. Jangan panik! Kepanikan akan membuat lupa pada materi dan
bisa dipastikan memperburuk performa.
3. The Power of Surrender. Sebelum menjadi pembicara, berdoa
dan berserah dirilah kepadaNya. Kekuatan besar dariNya menambah percaya diri
dan tenang.
4. Gunakan visual impact yang memukau untuk menarik
perhatian peserta.
6. Menampilkan keuntungan.
7. Manfaatkan pertanyaan yang mengandung kebutuhan.
8. Menarik partisipasi peserta.
9. Membuka obrolan dengan misterius.
10. Gunakan kata-kata bijak, puisi, dan pantun.
11. Berikan pujian. Misalnya pujian dalam hal prestasi dan
pencapaian.
12. Maksimalkan bahasa tubuh namun awas jangan berlebihan!
13. Tidak ada salahnya menggunakan latar belakang historis
pribadi untuk mempresentasikan sesuatu.
14. Tutup sesi secara maksimal akan memberi kesan kuat dan
mendalam.
15. Hal mendasar dari semua poin di atas adalah bicaralah
dengan hati, maka pesan tersebut akan tersampaikan dan membekas. Jika hanya
dengan mulut, pesan akan sampai pada telinga semata.
No comments:
Post a Comment