Bagi kebanyakan orang, orgasme adalah sesuatu yang
menakjubkan dan memberikan kepuasaan tertinggi dalam hubungan seksual. Tapi
setelahnya, ada juga yang mengalami rasa tak enak atau bahkan menyakitkan.
Siapa sangka kalau ada efek samping dari orgasme. Hal ini
bisa terkait dengan kondisi fisik maupun psikologis. Ingin tahu apa saja
efeknya?
1. Sakit kepala
Walapun menurut penelitian seks merupakan pain killer yang
terbaik, banyak orang yang mengalami sakit kepala saat mencapai orgasme. Coital
cephalgia atau sakit kepala yang terjadi pada pria dan wanita saat berhubungan
seksual ini biasanya muncul sebelum, sesudah dan saat mencapai orgasme.
Jika sudah mencapai tingkat yang parah, seperti dialnsir
dari Health Info, sakit kepala dapat berlangsung hingga 24 jam. Beberapa orang
bahkan mengalami sakit kepala ditambah rasa mual dan muntah-muntah.
2. Alergi
Beberapa wanita memiliki alergi terhadap seks. Terdapat
suatu kondisi aneh yakni alergi semen. Semen adalah salah satu zat yang
terkandung di dalam sperma. Tanda-tanda wanita yang mengalami alergi semen
adalah jika terkena sperma maka area genital akan terasa gatal dan panas yang
dapat berlanjut menjadi infeksi. Pada kasus yang parah, wanita yang mengalami
kondisi ini dapat merasa kesulitan bernafas.
3. Urinasi
Banyak wanita yang merasa malu saat tidak sengaja
mengeluarkan urin saat berhubungan seksual. Saat orgasme, otot-otot di area
genital menekan kantung kemih dan memang bukan suatu hal yang umum mengeluarkan
urin saat orgasme. Jika terjadi, hal tersebut dikaitkan dengan kantung kemih
yang iritasi dan otot dinding pelvis yang lemah. Hal ini dapat diobati dengan
rutin melakukan senam kegel.
4. Bersin
Salah satu reaksi yang paling mengganggu adalah bersin
berulang kali tepat setelah mencapai orgasme. Terdapat beberapa teori mengapa
hal ini terjadi yaitu karena meningkatnya aliran darah di dalam tubuh atau sebagai
reaksi terjadinya external irritant.
5. Nyeri abdominal
Orgasme pada wanita juga dapat mengakibatkan nyeri abdominal
yang umumnya hanya terjadi sesaat. Hal ini terjadi karena kontraksi intens pada
otot di area dinding pelvis yang berakibat pada abdomen bawah.
No comments:
Post a Comment